Pendiri LSI Anggap Kedua Survei Ini Aneh
Lembaga survei Charta Politika Indonesia dan Poltracking Institute sama-sama melansir hasil penelitian terkait peluang pasangan calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017 hari ini (Rabu, 2/1).
Namun, hasilnya berbeda satu sama lain meski penelitian dilakukan pada rentang waktu hampir bersamaan.
"Membandingkan kedua survei itu, ada keanehan. Padahal keduanya dilakukan dalam rentang waktu yang relatif sama," ungkap pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kepada redaksi.
Dia menjelaskan, dalam survei Charta Politika, jarak antara Ahok dan Anies sebesar 36,8 persen versus 27,0 persen dengan kemenangan Ahok. Di mana terdapat selisihnya 9,8 persen. Pada waktu yang sama, hasil survei Poltracking Institute mencatat perolehan dukungan Ahok 30,13 persen dan Anies Baswedan 31,50 persen. Dengan jarak 1,37 persen dengan kemenangan Anies.
Menurut Denny, jarak antara Ahok dan Anies saja, di kedua survei dengan waktu pelaksanaan relatif sama adalah 9,8 persen ditambah 1,37 persen atau lebih dari 11 persen. Merupakan jarak yang lebih dari dua kali margin of error.
"Secara matematika kesimpulannnya mengenai kedua survei. Pertama tak mungkin keduanya benar. Kedua, mungkin salah satu benar. Terakhir mungkin keduanya salah," bebernya.
"LSI juga sedang survei khusus awal Februari dan lebih merekam suasana kekinian. Sekitar tiga sampai empat hari lagi selesai," jelas Denny.
Diketahui, Charta Politika melakukan survei mengenai tingkat elektabilitas, popularitas, serta debat pasangan calon gubernur. Survei dilakukan pada 17-24 Januari terhadap 767 responden yang dipilih lewat metode acak bertingkat dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Charta Politika menemukan tingkat elektabilitas pasangan calon nomor dua Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) melesat tajam, hampir menembus angka 40 persen. Survei mendapatkan temuan menarik, salah satunya tingkat elektabilitas Ahok-Djarot yang mencapai 36,8 persen. Pasangan nomor tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno (Anies-Sandi) berada di posisi kedua dengan perolehan 27 persen, dan pasangan Agus Yudhoyono-Sylviana Murni (Agus-Sylvi) didukung 25,9 persen.
"Terjadi kenaikan tajam terhadap tingkat elektabilitas Ahok-Djarot, sementara Anies-Sandi mulai menyalip Agus-Sylvi," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya.
Sementara hasil survei Poltracking menunjukkan tren elektabilitas pasangan Anies-Sandi yang mengalami kenaikan.
"Kenaikannya dari 28,63 persen menjadi 31,50 persen," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda.
Sedangkan elektabilitas pasangan Ahok-Djarot berada di nomor dua dengan persentase beda tipis yaitu 30,13 persen. Disusul oleh pasangan Agus-Sylvi dengan persentase 25,75 persen.
[rmol]
0 Response to "Pendiri LSI Anggap Kedua Survei Ini Aneh"
Post a Comment